TOKYO

Ada banyak sekali taman di Tokyo, dan beberapa orang yang ingin merekomendasikannya benar-benar memiliki masalah. Figur protagonisnya ialah seorang mahasiswa yang menyenangi photografi (versus filmnya dimainkan oleh artis Jepang Wangia Miura), yang satu hari dipercaya dengan pekerjaan mengagumkan untuk ikuti Sepasang ibu dan anak, dan pada proses “ikuti”, dia memfoto panorama lawatan mereka ke beragam taman.

Walau taman bukan protagonis dari novel ini, tapi sebagai background, Kouji memperlihatkan jika tiap taman mempunyai “watak” dan “panorama” lewat beberapa baris kata dan kalimat kunci. Episode dalam buku, Terhitung Mizumoto Taman, Taman Hibiya, Taman Anvil, Taman Senzuike, Taman Setagaya, Taman Wadabori, Taman Perahu dan Taman Inokashira. Seterusnya, silahkan kita kenalkan beberapa tempat cantik yang cantik tetapi gampang diacuhkan ini yang pas untuk berpose.

Taman Mizumoto

“Jalan lebar banyak pohon poplar. Aku mendapati jika aku jarang-jarang menyaksikan pohon poplar saat aku tiba ke Tokyo, jadi aku memencet tombol pada jejeran pohon.”

Ini ialah taman pertama kali yang ada di novel. Figur protagonis yang menyenangi photografi menyaksikan taman ini dan pikirkan daerah halamannya, Hokkaido, pada jalan lempeng dengan jejeran pohon aspen, sebagai khayalan paling menawan. Aspen, Metasequoia, dan Jepang Pohon-pohonan yang menyenangi air seperti alder stand di taman, dan jalan raya dan situasi kota air memberikan orang rasa ketenangan jauh dari keramaian dan hingar-bingar kota.

Beragam tanaman ditanamkan di taman. Sepanjang musim bunga sakura, bakal ada semburan bunga di sini. Bakal ada “Tangga Ceri” di jalan disebelah barat taman, yang sebagai daya magnet khusus Suiyuan Park Terkadang Anda bisa menyaksikan ganggang hijau, Panorama menarik ganggang merah yang memberi warna air sungai bisa disebutkan sebagai taman yang berwarna-warna, dan sebagai lokasi yang baik untuk ambil gambar apa itu musim menyaksikan bunga atau mungkin tidak.

・Jam membuka: Tak terbatas

・Hari tutup: Tidak ada hari liburan

・Biaya masuk: Gratis

・Transportasi: JR Joban Line Atau “Nishi Mizumoto 3-chome”) Turun di stasiun “Mizumoto Park” dan jalan sekitaran 7 menit (Mulai Maret sampai November di akhir minggu dan hari liburan nasional, bakal ada bis dari Stasiun Kanamachi dari jam 9:00 sampai 16:40, bis loop yang berjalan pada sejauh taman)

Taman Hibiya

Taman Hibiya dibuka di tahun 1903 lebih dari 110 tahun. Awalannya tempat ini ditujukan untuk membuat aula sah, tapi karena kualitas tanah yang tidak konstan, pada akhirnya diputuskan sebagai taman.Anggota team yang bertanggungjawab untuk design khususnya ialah beberapa orang yang belajar dalam Jerman, banyak sekali komponen style Jerman taman dipertambah ke susunan, dan taman tinggalkan ” Kolam berupa hati dan Ishigaki menjaga situasi yang serasi. Di tahun 1923, outdoor gedung konser usai, membuat Taman Hibiya lebih membahagiakan dibanding taman yang lain.

https://www.tribunnews.com/

Berada di pusat ibukota, alun-alun air mancur Taman Hibiya tampilkan atraksi air mancur yang enteng dan membahagiakan kembali dan kembali dari jam 8:00 sampai 21:00 tiap hari di lingkungan yang dikitari oleh bunga dan beberapa gedung tinggi. sebagai panorama representatif dari Taman Hibiya. Di sini, lewat camera, Anda bisa mendokumentasikan anak-anak manis yang menyaksikan atraksi semprotan air dengan senang, dan beberapa karyawan kantoran yang tiba untuk istirahat walau sedang jam kerja, dapat disebutkan sebagai surga photo untuk beberapa orang untuk tangkap.

Biaya masuk: Gratis

Hari tutup: Tidak ada hari liburan

Jam membuka: Tak terbatas

Taman Dasar

Aku dengar jika itu dahulunya ialah lapangan golf. Karena ruangannya benar-benar terbuka, ada beberapa orang yang bermain di situ. anak-anak, ini ialah lokasi yang baik untuk berpose.”

japantravelerspost.com

sumber : https://www.tribunnews.com/

Saat sebelum perang, itu ialah ruangan hijau pertahanan udara. Sesudah perang, itu jadi lapangan golf di Toei. Situasi yang dibuat oleh Anvil Park ialah kehadiran yang luas. Pada akhirannya, medan alami, alun-alun rumput, dan rimba dipakai untuk membuat tempat wisata dan olahraga yang fokus keluarga. Sama seperti yang disebutkan protagonis dalam novel, “Ini ialah lokasi yang bagus untuk ambil ( keluarga) photo.

Anvil Park tidak cuma tempat menyaksikan bunga sakura yang populer, tapi juga tempat hiking untuk beberapa sekolah disekelilingnya, khususnya karena selainnya ruangan hijau yang baik dan luas, ada pula Museum Seni Setagaya. , dan AMeDAS (Automatis) Tubuh Meteorologi Mekanisme Pemerolehan Data Meteorologi) berada di sini.

Anvil Park

Biaya Masuk: Gratis

Hari Tutup: Tidak Tutup

Jam Membuka: Tidak Terbatas

sumber : http://google.com

Baca juga : https://pariwisatapantai.com/pantai-terbaik-di-afrika-selatan